Sabtu, 08 Oktober 2011
TEKS PIDATO STEVE JOBS, CEO APPLE COMPUTER DAN STUDIO ANIMASI PIXAR PADA SAAT WISUDA DI STANFORD UNIVERSITY, TANGGAL 12 JUNI 2005
Saya merasa
tersanjung bisa berada disini di acara wisuda anda dari salah satu universitas
terbaik di dunia. Saya tidak pernah lulus kuliah. Sejujurnya, saat ini saat
paling terdekat saya pada wisuda. Hari ini saya ingin menceritakan tiga kisah
dalam kehidupan saya.Hanya itu saja. Bukan hal besar. Hanya tiga kisah.
KISAH PERTAMA TENTANG
MENGHUBUNGKAN TITIK-TITIK
Saya keluar dari
Reed College setelah enam bulan, dan kembali lagi selama 18 bulan atau lebih
sampai saya benar-benar berhenti kuliah. Jadi mengapa saya memutuskan berhenti
kuliah?
Berawal sejak
sebelum saya dilahirkan ke dunia. Ibu kandungku saat itu masih muda, tidak
menikah, lulusan akademi, dan dia memutuskan agar aku diadopsi oleh orang lain.
Menurutnya, aku harus didopsi oleh seorang sarjana sehingga segalanya sudah
dipersiapkan agar aku diadopsi oleh seorang pengacara dan istrinya. Namun
mereka berubah pikiran ingin memiliki anak perempuan setelah aku lahir. Jadi
orang tuaku sekarang, pada waktu itu masih dalam daftar tunggu adopsi anak,
mendapat telepon tengah malam dari ibu kandungku, dia menanyakan “kami memiliki
bayi laki-laki yang tidak diharapkan, apakah anda menginginkannya?” kata
mereka: “tentu saja”. Di kemudian hari, ibu kandungku baru tahu kalau ibu
angkatku tidak pernah lulus kuliah dan ayahku juga tidak lulus SMA sehingga dia
menolak untuk menandatangani surat adopsi dan akhirnya baru mau memberikanku
beberapa bulan kemudian setelah orangtuaku berjanji akan menguliahkanku.
Dan 17 tahun kemudian, aku masuk kuliah dan memilih akademi yang hampir semahal Stanford, sehingga orangtuaku menggunakan seluruh tabungannya untuk membayar uang kuliahku. Setelah enam bulan, aku melihat tak ada gunanya kuliah. Aku tidak tahu apa yang kuinginkan dalam hidupku dan berpikir bagaimana kuliah bisa membantuku menemukan jawabannya. Jadi aku memutuskan untuk berhenti kuliah dan yakin bahwa segalanya akan baik-baik saja. Saat itu kurasakan sedikit menakutkan tapi jika kuingat kembali, kurasa berhenti kuliah adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah kubuat. Begitu aku berhenti, aku tidak mengambil mata kuliah yang tidak kusukai dan memilih mata kuliah yang menurutku menarik.
Segalanya tidak
begitu indah pada waktu itu. Aku tidak memiliki kamar di asrama sehingga aku
tidur dilantai kamar temanku. Untuk membeli makanan, aku selalu mengembalikan
botol minuman demi mendapatkan lima sen dan berjalan sejauh tujuh mil melintasi
kota setiap malam Senin untuk mendapatkan makanan yang enak di Kuil Hare
Khrisna. Dan aku menyukai itu. Aku melewati banyak hal dengan mengikuti rasa
ingin tahu dan intuisiku yang ternyata menjadi sangat berharga dikemudian hari.
Akan kuceritakan kisahnya:
Pada waktu itu Reed
College menawarkan, mungkin, cara membuat kaligrafi terbaik di negara ini.
Melalui setiap poster di kampus, setiap label di gambar, sungguh sangat indah
kaligrafi buatan tangannya. Karena aku sudah berhenti kuliah dan tidak
diharuskan mengambil kelas reguler, aku memutuskan untuk mengikuti kelas
kaligrafi dan belajar bagaimana menbuatnya. Aku belajar contoh tulisan serif
dan sanserif, belajar memvariasikan jumlah spasi antara kombinasi huruf yang
berbeda, belajar bagaimana membuat tipografi yang bagus. Tipografi yang indah,
bersejarah, bernilai seni tinggi, bahkan ilmu pengetahuan tidak dapat
memahaminya, dan menurutku sungguh menakjubkan.
Bahkan aku tidak
berharap melakukan ini akan menjadi pekerjaanku.Tetapi, 10 tahun kemudian,
ketika kami merancang desain pertama computer Macintosh, harapan itu ada. Dan
kami merancang computer Mac pertama dengan tipografi yang sangat indah. Jika
saja aku tidak berhenti kuliah, aku tidak mungkin mengikuti kelas kaligrafi di
kampus, dan personal computer mungkin tidak memiliki tipografi yang indah.
Tentu saja itu merupakan hal yang mustahil menggabungkan titik-titik jika kita
pikir pada waktu itu. Tetapi hal itu menjadi sangat, sangat jelas jika kita
pikir sekarang.
Terlebih, anda
tidak bisa menghubungkan titik-titik dengan memandang ke depan; anda hanya bisa
menghubungkannya jika mengingatnya kembali. Jadi anda harus percaya kalau
titik-titik itu akan terhubung dimasa depan entah bagaimana caranya. Anda harus
percaya pada sesuatu – keberanian anda, takdir, kehidupan, karma, atau apapun.
Pendekatan ini tak pernah mengecewakanku dan membuat segala perubahan dalam
hidupku.
KISAH KEDUAKU
TENTANG CINTA DAN KEHILANGAN
Aku sungguh
beruntung − aku menemukan apa yang kucintai dalam hidupku dari awal. Woz dan
aku memulai perusahaan Apple di garasi orangtuaku pada saat usiaku 20 tahun.
Kami bekerja keras, dan dalam waktu 10 tahun Apple sudah berkembang mulai dari
hanya kami berdua yang menjalankannya di garasi hingga menjadi perusahaan
senilai $ dua milyar dengan lebih dari 4000 karyawan. Kami baru saja merilis
kreasi terbaik kami − Macintosh − setahun sebelumnya, dan aku baru saja
berulang tahun ke-30 ketika aku dipecat. Bagaimana bisa kau dipecat padahal kau
yang mendirikannya? Well, seiring Apple berkembang, kami mempekerjakan
seseorang yang kukira sangat berbakat untuk menjalankan perusahaan bersamaku
selama setahun pertama dan berikutnya sehingga segalanya berjalan baik. Tetapi
kemudian visi kami tentang masa depan berbeda dan bahkan kami menjadi tidak
cocok. Dewan direksipun berpihak padanya. Jadi saat aku berusia 30 aku keluar
dari perusahaan. Apa yang sudah menjadi fokusku dalam hidup telah lenyap dan
hancur.
Selama beberapa
bulan, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku merasa telah mengecewakan
pegusaha generasi sebelumnya − karena aku telah menjatuhkan tongkat estafet
yang telah diwariskan padaku. Sehingga, aku mememui David Packard dan Bob Noyce
untuk meminta maaf karena telah mengacaukan segalanya. Aku sungguh merasa gagal
dan ingin kabur dari permasalahan. Tetapi kemudian segalanya menjadi jelas
untukku − aku masih mencintai apa yang kulakukan. Kejadian di Apple tidak
merubah apapun. Aku pernah ditolak, tapi aku tetap mencintai apa yang kulakukan
dan aku memutuskan untuk memulainya dari awal lagi.
Aku tidak
mengetahuinya waktu itu, tetapi ternyata dipecat dari Apple adalah hal terbaik
yang pernah terjadi dalam hidupku. Beban menjadi sukses digantikan perasaan
santai karena menjadi pemula lagi, yang merasa tidak yakin tentang apapun. Hal
itu membebaskan aku untuk memasuki salah satu masa kreatif dalam hidupku.
Selama lima tahun
ke depan, aku mulai menjalankan perusahan bernama NeXT dan Pixar, kemudian
jatuh cinta dengan wanita luar biasa yang akan menjadi istriku kelak. Pixar
mulai menciptakan film animasi computer pertama di dunia, Toy Story, dan
sekarang menjadi studio animasi paling sukses di dunia. Secara tak terduga,
Apple membeli NeXT sehingga aku kembali ke Apple dan teknologi yang kami
kembangkan di NeXT adalah pencerahan karya Apple terkini. Di lain pihak,
Laurene dan aku memiliki keluarga yang bahagia.
Aku sangat yakin
segala hal yang terjadi padaku tidak akan pernah terjadi kalau aku tidak
dipecat dari Apple. Hal tersebut merupakan pil pahit, tapi aku kira aku memang
membutuhkannya. Terkadang hidup mengejutkanmu. Jangan pernah kehilangan
kepercayaan. Aku yakin hal yang terus membuatku
ingin maju adalah aku mencintai apa yang kulakukan. Kalian harus
menemukan apa yang kalian cintai, baik untuk pekerjaanmu maupun pasanganmu.
Pekerjaanmu akan mengisi bagian besar dalam hidupmu, dan satu-satunya cara
mencapai kepuasan hidup adalah percaya bahwa apa yang kamu lakukan adalah karya
besar dan satu-satunya cara untuk melakukan karya besar adalah mencintai apa yang
kau lakukan. Jika kau masih belum menemukannya,
tetaplah mencari, jangan pernah diam di satu tempat. Begitu kata hatimu
berbicara, kau akan tahu bahwa kau telah menemukannya. Dan, seperti hubungan
yang luar biasa, segalanya akan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi seiring
waktu berjalan. Tetaplah mencari sampai kau
menemukannya. Jangan pernah berhenti.
KISAH KETIGAKU
TENTANG KEMATIAN
Ketika aku berusia
17 tahun, aku membaca sebuah ungkapan seperti ini: “jika kau menjalani harimu
seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, kau mungkin benar suatu hari.”
Ungkapan itu sangat berkesan untukku, dan sejak saat itu, selama 33 tahun
hidupku, aku selalu berkaca setiap pagi dan bertanya pada diriku: “jika hari
ini adalah hari terakhir dalam hidupku, apakah aku mau melakukan apa yang aku
lakukan hari ini?” dan ketika jawabannya adalah “Tidak” dalam banyak hari
dihidupku, aku tahu aku harus merubah sesuatu.
Jika mengingat
kalau aku akan segera meninggal adalah alat yang paling penting untuk
membantuku dalam mengambil keputusan besar dalam hidupku. Karena hampir
semuanya − segala harapan orang lain, segala kebanggaan, segala ketakutan
merasa malu atau gagal − hal-hal ini bisa menjauh dari kematian, meninggalkan
hal-hal yang sungguh penting. Mengingat kalau kita semua akan meninggal adalah
cara terbaik untuk menghindari jebakan bahwa kita bisa kehilangan. Kau sudah
telanjang. Tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hatimu.
Sekitar setahun
yang lalu, aku didiagnosa menderita kanker. Aku menjalani scan pukul 7:30 pagi,
dan hasilnya menunjukkan bahwa di pankreasku terdapat tumor. Aku bahkan tidak
tahu apa itu pankreas. Dokter memberitahuku bahwa tumor ini merupakan sejenis
kanker yang tak bisa disembuhkan, dan diperkirakan aku tidak akan bisa hidup
lebih lama dari tiga sampai enam bulan. Ia menyarankanku untuk pulang ke rumah
dan menyiapkan segalanya dengan memberitahu keluargaku bahwa aku tidak akan
hidup lama lagi dan segalanya sudah terkendali sehingga itu berarti aku
mengucapkan salam perpisahan.
Aku hidup dengan
diagnosa itu sepanjang hari. Kemudian pada malam harinya aku menjalani biopsi,
dimana mereka menaruh endoskop kedalam tenggorokanku, melalui perutku dan
memasuki ususku, memasang jarum di pankreasku dan mengambil beberapa sel dari
tumorku. Aku merasa tenang, tapi istriku yang berada disana juga, memberitahuku
bahwa ketika para dokter mengamati sel tumorku dibawah mikroskop, mereka mulai
menangis karena ternyata tumor yang ada di pankreasku adalah jenis yang langka
yang bisa disembuhkan melalui operasi. Dan aku telah menjalani operasinya
sehingga sekarang aku baik-baik saja.
Kejadian ini yang
mendekatkanku untuk menghadapi kematian, dan semoga hal ini bisa membuatku
bertahan untuk beberapa dekade lagi. Setelah melewatinya, sekarang aku bisa
berkata dengan lebih yakin kepada kalian semua bahwa kematian itu berguna tapi
merupakan konsep yang sangat cerdas:
Tidak seorangpun
ingin meninggal. Bahkan orang yang ingin pergi ke surgapun tidak ingin
meninggal untuk ke sana. Tetapi kematian adalah tujuan akhir kita semua. Tidak
ada orang yang bisa melepaskan diri dari itu. Seperti seharusnya, karena
kematian adalah satu temuan terbaik dalam kehidupan. Kematian adalah agen
perubah kehidupan. Kematian membuat yang tua menjadi baru. Saat ini yang baru
itu adalah kalian semua, tapi suatu hari tidak begitu lama lagi dari sekarang,
kalian akan menjadi tua dan meninggal. Maaf karena terlalu dramatis, tapi itu
memang benar.
Waktu
kalian terbatas, jadi jangan menyia-nyiakannya dengan menjalani hidup orang
lain. Jangan terjebak oleh dogma – artinya: hidup dengan hasil pikiran orang
lain. Jangan biarkan pendapat orang lain menenggelamkan kata hatimu. Dan hal
yang paling penting adalah memiliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan
intuisimu. Entah bagaimana mereka sudah mengetahui apa yang kau inginkan. Yang
lain menjadi kurang penting.
Stewart dan timnya
mengangkat beberapa isu dari The Whole Earth Catalog, dan ketika telah
berjalan, mereka membuat isu utama. Pada saat itu pertengahan tahun 1970, aku
masih seusiamu. Pada sampul belakang isu utama mereka, ada foto suasana pagi
hari di jalanan pedesaan, hal yang akan kau temukan jika mendapatkan tumpangan
kalau kau seorang petualang. Dibawahnya terdapat kata-kata: “Tetaplah Lapar.
Tetaplah Merasa Bodoh.” Itu adalah pesan perpisahan mereka ketika mereka
mundur. Tetaplah Lapar. Tetaplah Merasa Bodoh. Dan aku selalu berharap seperti
itu untukku. Dan sekarang, ketika kalian lulus untuk menjadi sesuatu yang baru,
aku juga mengharapkan itu pada kalian semua.
Tetaplah Lapar.
Tetaplah Merasa Bodoh.
Terima kasih
banyak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
| Entri Populer |
-
Saya merasa tersanjung bisa berada disini di acara wisuda anda dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah lulus ku...
-
(Buku Kumpulan Puisi) Kumpulan yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Lampung pada tahun 2011 ini merupakan kumpulan puisi oleh penya...
-
"TENTANG ANAK-ANAK DAN KEPAHLAWANAN" Waktu : 01 Juli 2011 - 30 September 2011 HADIAH Akan dip...
0 komentar: